Selasa, 03 Mei 2011

Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan adalah satu kesatuan yang susah untuk dipisahkan, dan dibumi ini setiap orang yang mendiami suatu wilayah pasti memiliki suatu kebudayaan yang dimilikinya. Dalam perkembangannya suatu kebudayaan itu tidaklah bersifat statis (tetap) melainkan bersifat dinamis. Hal ini disebabkan karena berbagai kelompok manusia yang memiliki kebutuhan tertentu saling berinteraksi satu kelompok dengan kelompok yang lainnya, tentunya melalui interaksi manusia itu terjadi perubahan kebudayaan karena dipengaruhi oleh kebudayaan lainnya.
Tapi permasalahan terhadap bahasa juga perlu dicermati karena setiap kebudayaan juga memiliki bahasa daerah masing-masing. Dan itu merupakan salah satu ciri khas kebudayaan itu sendiri yang tidak akan bisa dihilangkan. Kita sebagai manusia yang memiliki kebudayaan wajib melestarikan serta menjaga kebudayaan kita masing-masing. Jangan sampai ada pihak-pihak tertentu yang menyalahgunakan kebudayaan untuk kepentingan pribadi ataupun individual.
Kebudayaan tidak hanya didapat dari bahasanya saja, melainkan tradisi disuatu daerah, tarian, makanan, pakaian, serta objek-objek wisata yang terdapat didaerah tersebut.

Kaitan Manusia dan Kebudayaan

Secara sederhana hubungan manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dilepaskan satu sama lain, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.
Dari sisi lain, hubungan manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melaui tiga tahap yaitu :

1.   Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2.   Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi obyektif.
3.   Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dapat hidup dengan baik.

Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat mempunyai hubungan ketertarikan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidap dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar