Jumat, 14 Desember 2012

Masalah Hubungan antara Warga Negara dan Negara


HILANGNYA KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP PEMERINTAH

Dalam kenyataan sekarang ini Indonesia dilanda sebuah krisis, krisis ini bukan dilahirkan dari perhitungan keuangan negara ataupun pengaruh naik turunnya nilai rupiah terhadap dollar, tetapi diakibatkan oleh sebuah fenomena krisis yang dihadapi oleh pemerintah yang mengakibatkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap upaya yang dilakukan pemerintah.

Ada beberapa indikasi yang mengindikasikan masyarakat tidak percaya lagi pada pemerintah. Pertama adalah ketidakpastian politik nasional yang selalu digoncang dengan berbagai isu kejahatan para pejabat pemerintah. Kondisi politik ini sangat berpengaruh terhadap stabilitas negara, secara politik, ekonomi, sosial, dan budaya sangat dipengaruhi oleh suhu politik yang ada di negeri ini. Selama perpolitikan tidak stabil, negara ini tidak bisa melakukan langkah pembangunan secara maksimal karena para elit bergulat dengan masalahnya sendiri-sendiri.

Ketidakstabilan politik di pusat juga berpengaruh terhadap isu-isu yang ada di daerah. Hal ini disebabkan daerah tidak terpikirkan oleh pemerintah pusat, pembangunan yang tidak merata membuat pemerintah daerah merasa “dianaktirikan” sehingga menimbulkan gejolak di daerah dengan isu-isu separatisme. Kasus-kasus seperti ini sudah sering terjadi di wilayah-wilayah Indonesia, seperti di Nangro Aceh Dasussalam dengan Organisasi Gerakan Aceh Merdeka (GAM), di Papua dengan organisasi Gerakan Papua Merdeka, dan lain sebagainya. Lahirnya gerakan-gerakan separatis ini merupakan ketidakpercayaan masyarakat daerah terhadap pemerintah pusat.

Indikasi ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah dapat dilihat juga dari lahirnya ormas-ormas yang sering melakukan main hakim sendiri. Ormas ini merupakan wujud ketidakpercayaan masyarakat akan pemerintah. Pemerintah dianggap tidak bisa mengakomodasi kepentingan atau keamanan mereka sehingga mereka membentuk organisasi yang dianggap dapat menyalurkan aspirasi mereka. Organisasi seperi Forum Pembela Islam (FPI), Pemuda Pancasila (PP), Forum Betawi Rembuk (FBR), dan Forum Komunikasi Anak Betawi (FORKABI) adalah usaha mereka mempertahankan kepentingan golongan mereka. Keberadaan organisasi ini juga dapat dianggap “negara dalam negara”. Karena mereka melakukan tindakan yang sering tidak sesuai dengan prosedur hukum di negeri ini.

Lahirnya ormas-ormas ini bukan hanya membahayakan bagi persatuan dan kesatuan negara, tetapi juga masyarakat secara luas. Keberadaan ormas ini sering menimbulkan gesekan-gesekan antarormas yang menimbulkan huru-hara didalam masyarakat. Gesekan ini akan terus berulang karena masing-masing memiliki kepentingan sendiri-sendiri. Itulah yang sering menimbulkan sikap anarkis didalam masyarakat kita. Bentrokan atau pengeroyokan yang terjadi antara PP dengan FBR adalah contoh kecil adanya gesekan kepentingan antarormas tersebut.

Pemerintah harus segera tanggap dengan lahirnya ormas-ormas ini. Pemerintah harus mengantisipasi jangan sampai lahir organisasi yang tidak produktif sehingga melahirkan ancaman separatisme atau lahirnya perang antar ormas karena kepentingan segelintir orang yang dapat menguasai ormas tersebut. Ketentuan hukum yang tegas perlu segera dilaksanakan agar masyarakat juga semakin yakin dengan tugas dan fungsi pemerintah didalam mengayomi masyarakat. Jangan sampai rakyat benar-benar tidak percaya lagi dengan lembaga pemerintah sehingga lahir sifat brutalis dalam masyarakat kita ini.

Lahirnya ormas-ormas tersebut sebagai sebuah indikasi tidak berfungsinya ideologi di negeri ini. Faktor ideologi adalah faktor paling penting yang menyebablan negeri ini disebut negeri gagal. Negara kita mengalami degradasi ideologi yang sangat memprihatinkan. Pancasila saat ini sudah tidak terpancar lagi didalam kehidupan kita, nilai-nilai luhur bangsa tentang kemandirian, kejujuran, keramahan, gotong royong, dan keberanian saat ini sudah terkikis oleh sifat hedonis materialis yang melahirkan koruptor di negeri ini. Akibat lemahnya ideologi Pancasila mengakibatkan ketidakjelasan identitas kita sehingga kita terombang-ambing dengan paham-paham yang justru menjerumuskan kita dalam tujuan hidup yang tidak jelas. Hal ini tentu karena begitu kuatnya intervensi asing yang begitu kuat dalam kancah perpolitikan di negeri ini.

Tugas pemerintah saat ini adalah memperbaiki kondisi perpolitikan bangsa ini, stabilitas pemerintah pusat akan sangat penting bagi fokus pembangunan negeri ini. Pemerintah harus tegas terhadap lahirnya organisasi-organisasi yang dapat menimbulkan gesekan-gesekan yang membahayakan kesatuan NKRI, itu sebabnya pemerintah harus berusaha untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Faktor ekonomi, keamanan, sosial, dan budaya kiranya menjadi kunci kestabilan emosi masyarakat kita saat ini.

KESIMPULAN

Dalam kenyataan sekarang ini Indonesia dilanda sebuah fenomena krisis yang dihadapi oleh pemerintah yang mengakibatkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap upaya yang dilakukan pemerintah. Ada beberapa indikasi yang mengindikasikan masyarakat tidak percaya lagi pada pemerintah, seperti banyaknya pemerintah yang melakukan KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme), dan tidak tanggapnya pemerintah terhadap masyarakat yang membutuhkan. Oleh sebab itu lahirlah beberapa gerakan di daerah untuk keluar dari Indonesia dan membuat negara sendiri, dan lahirnya beberapa ormas untuk kepentingan mereka sendiri-sendiri.



Sumber :

Ilmu Sosial Dasar (ISD)

Ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam bidang ilmu-ilmu sosial (seperti : geografi sosial, sosiologi, antropologi sosial, ilmu politik, ekonomi, psikologi, dan sejarah).

TUJUAN ISD

ISD membantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan yang lebih luas dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari sikap mahasiswa, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain, serta sikap dan tingkah laku manusia-manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan secara timbal balik.

ISD juga merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan, sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.

RUANG LINGKUP ISD

ISD meliputi dua kelompok utama, studi manusia dan masyarakat, dan studi lembaga-lembaga sosial. Yang terutama terdiri atas psikologi, sosiologi, dan antropologi, yang kemudian terdiri atas ekonomi dan politik.

Sasaran studi ISD adalah aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan masalah-masalah yang terwujud dari padanya.

Materi ilmu Sosial Dasar terdiri atas masalah-masalah sosial. Untuk dapat menelaah masalah-masalah sosial, hendaknya terlebih dahulu kita dapat mengidentifikasi kenyataan-kenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial tertentu. Sehingga dengan demikian bahan pelajaran ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan atas tiga golongan yaitu : 
  • Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu-ilmu sosial, karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangannya. Dalam ilmu Sosial Dasar kita menggunakan pendekatan interdisiplin/multidisiplin.
  • Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Sebagai contoh dari konsep dasar semacam itu misalnya konsep “Keanekaragaman” dan konsep “Kesatuan Sosial”.
  • Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan.
Ilmu Sosial Dasar (ISD) terdiri dari 8 pokok bahasan, dari 8 poko bahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan ISD diharapkan mempelajari dan memahami, adanya :
  1. Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
  2. Masalah individu, keluarga, dan masyarakat.
  3. Masalah pemuda dan sosialisasi.
  4. Masalah hubungan antara warga negara dan negara.
  5. Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
  6. Masalah masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
  7. Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi.
  8. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

Sumber :
http://wisnuardiansyah.wordpress.com/2010/10/03/pengertian-isd-ilmu-sosial-dasar/
http://ittibancafe137.blogspot.com/2010/10/rangkuman-ilmu-sosial-dasar/