1. Keterangan Singkat Tentang Korea Selatan
Republik Korea (bahasa Korea : Daehan Minguk, bahasa Inggris : Republic of Korea/ROK) biasanya dikenal sebagai Korea Selatan, adalah sebuah negara di Asia Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung Korea. Di sebelah utara, Republik Korea berbataskan Korea Utara, di mana keduanya bersatu sebagai sebuah negara hingga tahun 1948.
Laut Kuning di sebelah barat, Jepang berada di seberang Laut Jepang (disebut "Laut Timur" oleh orang-orang Korea) dan Selat Korea berada di bagian tenggara. Negara ini dikenal dengan nama Hanguk oleh penduduk Korea Selatan dan disebut Namchosŏn (Chosŏn Selatan) di Korea Utara. Ibu kota Korea Selatan adalah Seoul.
2. Budaya dan Tradisi Korea Selatan
Perhitungan Umur anak saat dilahirkanTernyata, buat menghitung umur di Korea itu ditambah 1 tahun. Jika di Indonesia bayi bisa dikatakan berumur 1 tahun jika sudah melewati 1 tahun sejak dia dilahirkan, lain halnya dengan Korea Selatan. Jadi,bayi yang baru lahir di Korea Selatan sudah berumur 1 tahun. Contohnya, kalo di Indonesia orang kelahiran tahun 93, tahun 2010 umurnya 17 tahun, kalo di Korea sudah berumur 18 tahun.
Perhitungan Umur anak saat dilahirkanTernyata, buat menghitung umur di Korea itu ditambah 1 tahun. Jika di Indonesia bayi bisa dikatakan berumur 1 tahun jika sudah melewati 1 tahun sejak dia dilahirkan, lain halnya dengan Korea Selatan. Jadi,bayi yang baru lahir di Korea Selatan sudah berumur 1 tahun. Contohnya, kalo di Indonesia orang kelahiran tahun 93, tahun 2010 umurnya 17 tahun, kalo di Korea sudah berumur 18 tahun.
- Pakaian
- Perayaan
Kalau buat sekarang, makna yang terbesar dari hari Chuseok mungkin itu reuni keluarga. Chuseok lebih memiliki arti berbagi rasa dengan orang lain. Menyiapkan bingkisan telah menjadi tradisi selama Chuseok. Secara keseluruhan, Chuseok memiliki makna cinta pada keluarga, rasa terima kasih dan berbagi rejeki.
- Makanan
Nasi tetap menjadi makanan pokok bagi sebagian besar rakyat Korea, namun di antara generasi muda, banyak dari mereka yang lebih memilih makanan ala Barat.
Nasi biasanya disertai oleh berbagai macam makanan sampingan, terutama sayur-sayuran dengan banyak bumbu, sop, sayuran berkuah, dan daging. Makanan tradisional Korea tidak akan lengkap tanpa kimchi, yakni campuran bermacam sayuran beracar seperti kubis cina, lobak, bawang hijau, dan ketimun. Jenis-jenis kimchi tertentu sengaja dibuat pedas dengan tambahan bubuk cabe merah, sedangkan jenis yang lain dimasak tanpa cabe merah atau dimasukkan ke dalam cairan yang gurih. Pada akhir bulan November atau awal bulan Desember, keluarga-keluarga Korea pada jaman dahulu mempersiapkan kimchi dalam jumlah memadai untuk sepanjang musim dingin yang panjang. Kimchi disimpan dalam guci besar dari tanah liat, yang kemudian ditanam sebagian di tanah demi menjaga suhu dan rasanya. Selain kimchi, doenjang (pasta kedelai), dengan unsur-unsurnya yang mampu melawan kanker, telah menarik perhatian para ahli gizi masa kini. Masyarakat Korea pada jaman dahulu biasa membuat doenjang di rumah dengan merebus buncis warna kuning, mengeringkannya di tempat yang teduh, memasukkannya ke dalam air garam, dan mengawetkannya dengan menaruhnya di bawah sinar matahari. Akan tetapi, hanya sedikit keluarga yang masih menerapkan proses pembuatan seperti ini; sebagian besar cukup membeli doenjang buatan pabrik. Di antara makanan-makanan berdaging, bulgogi (biasanya daging sapi) yang telah dibumbui dan galbi (iga sapi atau babi) merupakan yang paling disukai baik oleh masyarakat Korea sendiri maupun orang asing.
Nasi biasanya disertai oleh berbagai macam makanan sampingan, terutama sayur-sayuran dengan banyak bumbu, sop, sayuran berkuah, dan daging. Makanan tradisional Korea tidak akan lengkap tanpa kimchi, yakni campuran bermacam sayuran beracar seperti kubis cina, lobak, bawang hijau, dan ketimun. Jenis-jenis kimchi tertentu sengaja dibuat pedas dengan tambahan bubuk cabe merah, sedangkan jenis yang lain dimasak tanpa cabe merah atau dimasukkan ke dalam cairan yang gurih. Pada akhir bulan November atau awal bulan Desember, keluarga-keluarga Korea pada jaman dahulu mempersiapkan kimchi dalam jumlah memadai untuk sepanjang musim dingin yang panjang. Kimchi disimpan dalam guci besar dari tanah liat, yang kemudian ditanam sebagian di tanah demi menjaga suhu dan rasanya. Selain kimchi, doenjang (pasta kedelai), dengan unsur-unsurnya yang mampu melawan kanker, telah menarik perhatian para ahli gizi masa kini. Masyarakat Korea pada jaman dahulu biasa membuat doenjang di rumah dengan merebus buncis warna kuning, mengeringkannya di tempat yang teduh, memasukkannya ke dalam air garam, dan mengawetkannya dengan menaruhnya di bawah sinar matahari. Akan tetapi, hanya sedikit keluarga yang masih menerapkan proses pembuatan seperti ini; sebagian besar cukup membeli doenjang buatan pabrik. Di antara makanan-makanan berdaging, bulgogi (biasanya daging sapi) yang telah dibumbui dan galbi (iga sapi atau babi) merupakan yang paling disukai baik oleh masyarakat Korea sendiri maupun orang asing.
3. Festival
Festival Lumpur Boryeong
Propinsi Chungcheongnam-do, lumpur Boryeong kaya akan mineral dan baik untuk kesehatan kulit. Lumpur laut berkualitas tinggi ini begitu terkenal sehingga dibuat menjadi kosmetik seperti masker dan sabun lumpur. Festival ini memberikan kesempatan pada pengunjung untuk bersenang-senang sambil menikmati pijat lumpur dengan bubuk lumpur berkualitas tinggi dari Pantai Daecheon dan wilayah air pasang yang rendah didekatnya. Tersedia berbagai macam program seperti bak mandi lumpur yang sangat besar, gulat lumpur, meluncur di atas lumpur, penjara lumpur, latihan militer dengan menggunakan lumpur, dan lain-lain.
Tanggal : 12 Juli – 20 Juli 2008
Tempat : Pantai Daecheon, Boryeong-si
· Festival Geumsan Insam (Festival Ginseng Geumsan)
Tanggal : 29 Agustus – 7 September 2008,
Tempat : Jalan Ginseng dan Jamu Geumsan dan Lapangan Ginseng
· Festival Tari Topeng Andong
Propinsi Gyeongsangbuk-do, kota Andong memililiki warisan budaya material maupun non-material terbesar di Korea yang diakui dan dilestarikan dengan baik. Festival Tari Topeng Internasional Andong bertujuan mempromosikan tradisi dan budaya kota Andong melalui berbagai macam program, pertunjukan tari topeng, dan seni tradisi rakyat, termasuk Chajeon-nori (sejenis permainan di mana pemainnya menubrukkan diri satu sama lain, dimainkan oleh penduduk desa pria), Notdari bapgi (sejenis permainan yang dimainkan oleh kaum perempuan di desa tersebut. Seseorang membungkuk untuk membuat jembatan sehingga orang lain bisa menyeberang menggunakan tubuhnya), dan Hwajeon-nori (permainan api).
Tanggal : 26 September – 5 Oktober 2008
Tempat : Desa Hahoe di Andong-si
Tidak ada komentar:
Posting Komentar