HILANGNYA KEPERCAYAAN MASYARAKAT
TERHADAP PEMERINTAH
Dalam
kenyataan sekarang ini Indonesia dilanda sebuah krisis, krisis ini bukan
dilahirkan dari perhitungan keuangan negara ataupun pengaruh naik turunnya
nilai rupiah terhadap dollar, tetapi diakibatkan oleh sebuah fenomena krisis
yang dihadapi oleh pemerintah yang mengakibatkan ketidakpercayaan masyarakat
terhadap upaya yang dilakukan pemerintah.
Ada beberapa
indikasi yang mengindikasikan masyarakat tidak percaya lagi pada pemerintah. Pertama
adalah ketidakpastian politik nasional yang selalu digoncang dengan berbagai
isu kejahatan para pejabat pemerintah. Kondisi politik ini sangat berpengaruh
terhadap stabilitas negara, secara politik, ekonomi, sosial, dan budaya sangat
dipengaruhi oleh suhu politik yang ada di negeri ini. Selama perpolitikan tidak
stabil, negara ini tidak bisa melakukan langkah pembangunan secara maksimal
karena para elit bergulat dengan masalahnya sendiri-sendiri.
Ketidakstabilan
politik di pusat juga berpengaruh terhadap isu-isu yang ada di daerah. Hal ini
disebabkan daerah tidak terpikirkan oleh pemerintah pusat, pembangunan yang
tidak merata membuat pemerintah daerah merasa “dianaktirikan” sehingga
menimbulkan gejolak di daerah dengan isu-isu separatisme. Kasus-kasus seperti
ini sudah sering terjadi di wilayah-wilayah Indonesia, seperti di Nangro Aceh
Dasussalam dengan Organisasi Gerakan Aceh Merdeka (GAM), di Papua dengan
organisasi Gerakan Papua Merdeka, dan lain sebagainya. Lahirnya gerakan-gerakan
separatis ini merupakan ketidakpercayaan masyarakat daerah terhadap pemerintah
pusat.
Indikasi ketidakpercayaan
rakyat terhadap pemerintah dapat dilihat juga dari lahirnya ormas-ormas yang
sering melakukan main hakim sendiri. Ormas ini merupakan wujud ketidakpercayaan
masyarakat akan pemerintah. Pemerintah dianggap tidak bisa mengakomodasi
kepentingan atau keamanan mereka sehingga mereka membentuk organisasi yang
dianggap dapat menyalurkan aspirasi mereka. Organisasi seperi Forum Pembela
Islam (FPI), Pemuda Pancasila (PP), Forum Betawi Rembuk (FBR), dan Forum
Komunikasi Anak Betawi (FORKABI) adalah usaha mereka mempertahankan kepentingan
golongan mereka. Keberadaan organisasi ini juga dapat dianggap “negara dalam negara”. Karena mereka
melakukan tindakan yang sering tidak sesuai dengan prosedur hukum di negeri
ini.
Lahirnya ormas-ormas
ini bukan hanya membahayakan bagi persatuan dan kesatuan negara, tetapi juga
masyarakat secara luas. Keberadaan ormas ini sering menimbulkan gesekan-gesekan
antarormas yang menimbulkan huru-hara didalam masyarakat. Gesekan ini akan
terus berulang karena masing-masing memiliki kepentingan sendiri-sendiri. Itulah
yang sering menimbulkan sikap anarkis didalam masyarakat kita. Bentrokan atau
pengeroyokan yang terjadi antara PP dengan FBR adalah contoh kecil adanya
gesekan kepentingan antarormas tersebut.
Pemerintah harus
segera tanggap dengan lahirnya ormas-ormas ini. Pemerintah harus mengantisipasi
jangan sampai lahir organisasi yang tidak produktif sehingga melahirkan ancaman
separatisme atau lahirnya perang antar ormas karena kepentingan segelintir
orang yang dapat menguasai ormas tersebut. Ketentuan hukum yang tegas perlu
segera dilaksanakan agar masyarakat juga semakin yakin dengan tugas dan fungsi
pemerintah didalam mengayomi masyarakat. Jangan sampai rakyat benar-benar tidak
percaya lagi dengan lembaga pemerintah sehingga lahir sifat brutalis dalam
masyarakat kita ini.
Lahirnya ormas-ormas
tersebut sebagai sebuah indikasi tidak berfungsinya ideologi di negeri ini. Faktor
ideologi adalah faktor paling penting yang menyebablan negeri ini disebut
negeri gagal. Negara kita mengalami degradasi ideologi yang sangat
memprihatinkan. Pancasila saat ini sudah tidak terpancar lagi didalam kehidupan
kita, nilai-nilai luhur bangsa tentang kemandirian, kejujuran, keramahan,
gotong royong, dan keberanian saat ini sudah terkikis oleh sifat hedonis
materialis yang melahirkan koruptor di negeri ini. Akibat lemahnya ideologi
Pancasila mengakibatkan ketidakjelasan identitas kita sehingga kita
terombang-ambing dengan paham-paham yang justru menjerumuskan kita dalam tujuan
hidup yang tidak jelas. Hal ini tentu karena begitu kuatnya intervensi asing
yang begitu kuat dalam kancah perpolitikan di negeri ini.
Tugas pemerintah
saat ini adalah memperbaiki kondisi perpolitikan bangsa ini, stabilitas
pemerintah pusat akan sangat penting bagi fokus pembangunan negeri ini. Pemerintah
harus tegas terhadap lahirnya organisasi-organisasi yang dapat menimbulkan
gesekan-gesekan yang membahayakan kesatuan NKRI, itu sebabnya pemerintah harus
berusaha untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Faktor ekonomi,
keamanan, sosial, dan budaya kiranya menjadi kunci kestabilan emosi masyarakat
kita saat ini.
KESIMPULAN
Dalam kenyataan sekarang ini Indonesia
dilanda sebuah fenomena krisis yang dihadapi oleh pemerintah yang mengakibatkan
ketidakpercayaan masyarakat terhadap upaya yang dilakukan pemerintah. Ada
beberapa indikasi yang mengindikasikan masyarakat tidak percaya lagi pada
pemerintah, seperti banyaknya pemerintah yang melakukan KKN (Korupsi, Kolusi,
Nepotisme), dan tidak tanggapnya pemerintah terhadap masyarakat yang membutuhkan.
Oleh sebab itu lahirlah beberapa gerakan di daerah untuk keluar dari Indonesia
dan membuat negara sendiri, dan lahirnya beberapa ormas untuk kepentingan
mereka sendiri-sendiri.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar