Rabu, 04 Mei 2011

Kebudayaan yang Sulit Diterima

Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang susah sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan-perubahan masyarakat dianggap oleh golongan tersebut sebagai keadaan krisis yang membahayakan keutuhan masyarakat. Apabila mereka merupakan golongan yang kuat, maka mungkin proses perubahan dapat ditahannya. Sebaliknya bila mereka berada dipihak yang lemah, maka mereka hanya dapat menunjukkan sikap yang tidak puas.

Unsur - unsur  kebudayaan yang sulit diterima :
  • Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup, dll.
  • Unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat. Nasi sebagai makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia, susah sekali diubah dengan makanan pokok lainnya.
Faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
  1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang –orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
  2. Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku. 
  3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. 
  4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
  5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar